TIM AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UIN SUNAN AMPEL LAKUKAN BENCHMARKING KE FAKULTAS PSIKOLOGI UIN JAKARTA

Tim akademik dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya berpose bersama pimpinan Fakultas Psikologi UIN Jakarta dalam acara kunjungan kerja pada hari Kamis, 24 Oktober 2019.

CIPUTAT – Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerima kunjungan tim akademik dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya pada hari Kamis, 24 Oktober 2019. Tim akademik tersebut terdiri atas enam orang, yaitu Abdul Muhid Wakil Dekan Bidang Akademik, Soffy Balqies Kepala Laboratorium, Nailatin Fauziyah Ketua  Program Studi, Tatik Mukhoyyaroh Sekretaris Program Studi, Moch Mansyur Kasubbag Akademik, dan Rahmat S Subbag Akademik.

Turut hadir dari pihak Fakultas Psikologi UIN Jakarta dalam menyambut tamu ini adalah Yufi Adriani Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Desi Yustari Muchtar Sekretaris Program Studi S1, Gazi Ketua Program Studi Magister, Solicha Ketua Gugus Jaminan Mutu, Uus Kudsiyah Kabag TU, Efdison Kasubbag Perencanaan dan Keuangan, Andi Lala Kasubbag Akademik, Ghazali Kasubbag Umum, dan Bambang Suryadi.

Menurut Abdul Muhid tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk mengenal lebih dekat Fakultas Psikologi UIN Jakarta, khususnya yang terkait dengan kurikulum, kebijakan akademik, serta pengembangan dan tata kelola lembaga.

“Kami sengaja memilih Fakultas Psikologi UIN Jakarta untuk melakukan benchmarking karena fakultas ini satu-satunya fakultas psikologi yang terakreditasi A di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)”, ucap Muhid setelah mengenalkan  anggota rombongannya.

Sementara itu, Bambang Suryadi Wakil Dekan Bidang Akademik menjelaskan bahwa  pendidiran fakultas psikologi dirintis sejak tahun 1995, sebagai salah satu jurusan di Fakultas Tarbiyah. Seiring dengan transformasi IAIN menjadi UIN pada tahun 2002, jurusan psikologi menjadi Fakultas Psikologi.  Meskipun masih relatif muda, fakultas psikologi ini telah masuk ke fakultas psikologi mainstream di Indonesia.

“Jika dihitung dari tahun 2002, sebagai fakultas, maka fakultas psikologi ini baru berusia 17 tahun. Masih relatif muda. Tetapi, Alhamdulillah, fakultas psikologi kami sudah masuk ke fakultas psikologi mainstream yang ada di Indonesia, seperti Fakultas Psikologi di UI, UGM, UNPAD dan UNAIR”, ucap Bambang.

Pada kesempatan tersebut  Bambang juga menjelaskan perkembangan kurikulum, sumber daya manusia (dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni), serta infrastruktur yang menunjang proses pembelajaran. “Saat ini kami memiliki 1.108 mahasiswa S1 dan 137 mahasiswa S2. Sedangkan dosen kami sebanyak 32 orang dosen tetap dan 22 dosen tidak tetap. Adapun jumlah alumni Prodi S1 sebanyak 2.002 orang dan alumni Prodi Magister sebanyak 107 orang”.

Ketika ditanya, apa yang membuat Fakultas Psikologi UIN Jakarta bisa mencapai posisi seperti sekarang ini, menurut Bambang karena para pimpinan  fakultas, sejak dulu sampai sekarang,  memiliki kebijakan, fokus dan  arah yang jelas dalam pengembangan fakultas.

“Kebijakan kami dalam membangun budaya mutu (quality culture) adalah mendahulukan kualitas daripada kuantitas, berorientasi kepada mutu lulusan, mengutamakan pelaku pendidikan, melakukan kaderisasi dan human capital investment, menerapkan prinsip ‘good governance, membantu yang kurang mampu  dan memiliki potensi dan prestasi akademik  yang bagus, mempertahankan distingsi dan kekhasan “Keislaman” dan suasana yang religius, dan menciptakan green campus”, ucap Bambang sambil menambahkan sebagai tindaklanjut dari kunjungan kerja ini, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerja sama  di bidang pendidikan, penelitian dan publikasi.

Selain melakukan dialog dan tanya jawab, tim akademik dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Surabaya juga mengunjungi laboratorium psikologi yang berada di lantai IV gedung Fakultas Psikologi. Menurut Yufi Adriani, selain memiliki laboratorium psikologi, Fakultas Psikologi UIN Jakarta juga memiliki Pusat Layanan Psikologi (PLP).

“Alhamdulillah, kepercayaan mitra kerja atau masyarakat terhadap PLP semakin meningkat. Hal ini terbukti dari banyaknya lembaga pemerintahan, baik di pusat maupun daerah yang menggunakan jasa atau layanan dari PLP khususnya dalam bidang asessmen”, ucap Yufi Adriani. (BS)