BERTEKAD MEWUJUDKAN KAMPUS RAMAH LINGKUNGAN, REKTOR UIN JAKARTA MINTA STOP PENGGUNAAN PLASTIK

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Amany Lubis meminta seluruh sivitas akademika untuk berhenti menggunakan bahan yang terbuat dari plastik, termasuk botol plastik yang biasa digunakan sebagai kemasan air mineral.

“Salah satu mimpi kita adalah menjadikan kampus UIN Jakarta sebagai kampus ramah lingkungan atau biasa disebut kampus hijau (green campus). Melalui forum pertemuan ini, saya minta untuk distop penggunaan bahan-bahan dari plastik, seperti kemasan air mineral guna menjaga kelestarian lingkungan”, ucap Amany Lubis dalam pertemuan di ruang rapat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), pada hari Kamis, 16 Januari 2020.

Prof.Dr. Hj. Amany Lubis,MA (tengah) Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan dialog dengan jajaran pimpinan dan dosen FISIP dan Fakultas Psikologi, Kamis, 16 Januari 2020 di ruang sidang utama FISIP.

Sebagai pengganti botol plastik tempat air minum, tambah Amany, para sivitas akademika diminta untuk menggunakan gelas atau tumbler sebagai wadah tempat minum. Air minum galon perlu disediakan dalam jumlah yang mencukupi, sehingga para sivitas akademika bisa melakukan isi ulang.

Lebih lanjut Rektor UIN Jakarta mengatakan, penyediaan air minum di kampus akan ditangani oleh unit bisnis. Masing-masing unit kerja yang selama ini memesan air minum galon ke pihak lain, nantinya cukup memesan melalui unit bisnis. Unit bisnis UIN Jakarta juga akan membuka toko daring (online shop) untuk memenuhi keperluan sivitas akademika UIN Jakarta khususnya dan masyarakat umum.

Gagasan Rektor UIN Jakarta mendapat sambutan positif dari peserta rapat yang berlangsung sekitar dua setengah jam tersebut. Turut hadir dalam pertemuan ini Zulkifli Wakil Rektor Bidang Akademik, Ahmad Rodoni Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Masri Manshur Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, dan Andi Faishal Bakti Wakil Rektor Bidang Kerja Sama. Selain itu, juga hadir Ali Munhanif Dekan FISIP, Zahtorun Nihayah Dekan Fakultas Psikologi, para Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala Bagian Tata Usaha, Kasubbag, dan beberapa dosen.

Pertemuan yang digagas Rektor ini bertujuan untuk mendengar langsung kendala-kendala yang terjadi di masing-masing fakultas. Khusus untuk FISIP dan Fakultas Psikologi, pertemuan digabung menjadi satu di ruang rapat FISIP. Sehari sebelumnya, Rektor bersama para Wakil Rektor juga mengadakan pertemuan yang sama di Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

“Setelah satu tahun memimpin UIN, sejak Januari 2019, banyak pengalaman dan pelajaran yang saya petik. Maka, memasuki tahun kedua ini, saya ingin lebih banyak menyapa dan mendengar langsung dari masih-masing fakultas dan program studi”, ucap Amany Lubis.

Pada kesempatan tersebut, Amany Lubis juga menyampaikan rencana UIN Jakarta untuk beralih dari Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Menurut Rektor, rencana ini telah digagas sejak tahun 2018 oleh Rektor Dede Rosyada. Semua dokumen dan ortala telah disiapkan, bahkan sudah ada rekomendasi untuk menguatkan rencana tersebut. Maka pada periode kepemimpinan sekarang ini, gagasan tersebut perlu diwujudkan.

Secara terpisah Zahrotun Nihayah Dekan Fakultas Psikologi telah siap menerapkan ajakan Rektor untuk mewujudkan kampus hijau yang ramah lingkungan. “Pimpinan Fakultas telah membahas rencana penggunaan tumbler dan wadah minuman yang ramah lingkungan bagi para dosen, karyawan, dan mahasiswa Fakultas Psikologi”, ucap Nihayah seraya menambahkan secara operasional akan ditangani oleh Kabag TU dan Wadek II.

Ketika dikonfirmasi, Yufi Adriani Wadek II Fakultas Psikologi mengatakan fakultas akan menyediakan air minum dalam galon di tempat-tempat strategis untuk memudahkan para sivitas akademika melakukan isi ulang. “Air mineral dalam botol plastik yang selama ini disediakan bagi dosen ketika mengajar di kelas atau disediakan dalam rapat, akan ditiadakan”, ucap Yufi.

Mimpi Rektor UIN Jakarta untuk mewujudkan kampus hijau yang ramah lingkungan perlu didukung oleh semua pihak. Tidak terbayang, dengan populasi sekitar 40.000 orang yang terdiri atas mahasiswa, dosen, dan karyawan, jika 25% saja yang menggunakan air dalam kemasan botol plastik setiap hari, maka terdapat 10.000 sampah botol plastik yang dihasilkan setiap hari atau 50.000 botol plastik dalam lima hari kerja, Senin sampai dengan Jumat.

Nah, pertanyaannya apakah kita akan tetap terus mencemari lingkungan dengan sampah plastik? Apakah kita rela generasi muda, termasuk anak-anak kita, hidup dalam lingkungan yang tercemar dengan sampah plastik? Saatnya kita berubah kepada pola hidup yang ramah lingkungan. Saatnya kita katakan “Selamat Tinggal Plastik. Bersama Kita Wujudkan Kampus Hijau UIN Jakarta”. Mari kita jaga kelestarian lingkungan kita mulai dari diri kita masing-masing, khususnya sivitas akademika Fakultas Psikologi.

#Go Green
#Psychology for a better life.