
Hari Rabu, 13 Januari 2021, Fakultas Psikologi mendapatkan keberkahan yang luar biasa dari Allah SWT. Pertama, ada 2 guru besar baru yang dikukuhkan rektor UIN Syarif Hidayatullah sehingga menambah jumlah guru besar di fakultas ini menjadi 4 guru besar. Kedua guru besar itu adalah Prof. Dr. Achmad Syahid, M.Ag., guru besar bidang ilmu pemikiran Islam, dan Prof. Bambang Suryadi, Ph.D, guru besar bidang ilmu psikologi pendidikan dan konseling. Kedua, ada tambahan doktor baru yang baru selesai dari Universitas Indonesia Depok yaitu Dr. Neneng Tati Sumiati dalam bidang ilmu psikologi klinis. Ketiga dosen ini akan memberikan energi segar yang semakin menguatkan derap langkah Fakultas Psikologi UIN Jakarta untuk menuju fakultas psikologi yang berkualitas tinggi dan berdaya saing di tengah-tengah komunitas psikologi di Indonesia.

Prof. Dr. Achmad Syahid menyampaikan orasi ilmiah guru besarnya dengan judul “Manusia-Manusia Polymath” di Auditorium Prof. Harun Nasution UIN Jakarta di depan para civitas akademik dan tamu undangan yang datang secara langsung atau yang mengikuti secara online melalui platform zoom dan Youtube. Dalam kesempatan itu, Prof. Syahid tidak menyampaikan secara khusus tema tentang manusia-manusia polymath karena beliau lebih banyak mengungkapkan perasaan bahagianya sebagai orang kampung dari pesisir Jawa Timur yang mampu meraih tingkatan gelar akademik tertinggi.
Namun, Prof Syahid membagikan naskah orasi ilmiahnya dalam bentuk cetak dan file digital dengan jumlah halaman yang sangat fantastis untuk ukuran orasi ilmiah, yaitu sebanyak 191 halaman. Prof. Syahid menjelaskan dalam naskah orasi ilmiahnya bahwa manusia polymath adalah manusia yang selalu belajar tanpa pernah henti dan yang dipelajari adalah berbagai ilmu pengetahuan yang kemudian dikombinasikan sehingga membentuk cara pandang yang luas.

Tema ini sebagaimana disebutkan Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Dr. Zahrotun Nihayah sangat relevan dengan visi dan misi fakultas dalam mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan dan Islam. Lebih lanjut, Ibu Dekan menjelaskan bahwa gagasan dan pemikiran Pak Syahid yang tertuang dalam orasi ilmiahnya dapat menjadi modal dasar untuk meningkatkan daya kreativitas untuk mengintegrasikan ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu psikologi. Ibu Dekan menegaskan, Prof. Syahid bisa menguatkan eksistensi Pusat Studi Psikologi Islam yang ada di Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

Sedangkan Pak Bambang yang dikukuhkan secara virtual di Kairo Mesir. Prof. Bambang menyampaikan orasi ilmiah pengukuhan guru besarnya dari negeri Priamida dengan tema relijiusitas, konsep, pengukuran dan aplikasinya di Indonesia. Tema ini menarik dan sejalan dengan visi dan misi fakultas yang ingin menguatkan aspek psikologi kuantitatif dengan berbasis kepada ajaran Islam. Selain itu, orasi ini juga untuk menjawab pertanyaan yang belum terjawab dari kalangan tertentu, apakah beragama dan keberagamaan bisa diukur? Tentu jawaban atas pertanyaan itu, beragama itu bisa diukur menurut orasi ilmiah dari Prof. Bambang.
Acara pengukuhan dan orasi ilmiah dua guru besar Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Prof. Dr. Achmad Syahid dan Prof. Bambang Suryadi, PhD dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional seperti Ir. Akbar Tanjung, anggota DPR komisi 8 dari dapil Jatim, Dr. Zainudin; Rektor IAIN Jember dan istri, para udangan dari Bimas Kristen/Katolik, dan lain-lain.
Sementara itu, pada saat yang sama, Dr. Neneng Tati Sumiati berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji yang dipimpin oleh Rektor UI dengan judul “Peran Scaffolding Dalam Interaksi Ibu dan Anak dan Kemampuan Bahasa Reseptif Terhadap Kemampuan Delay of Gratification Anak Down Syndrome”. Tema riset Dr. Neneng ini sangat penting sekali dan tentu saja akan memberikan manfaat yang luar biasa terutama dalam konteks pengembangan ilmu tentang anak DS dan bagaimana penanganannya.
Dr. Neneng Tati Sumiati adalah dosen yang memiliki keahlian dalam bidang psikologi klinis anak. Ia meraih gelar sarjana psikologi dari UNISBA Bandung serta gelar magister dan doktor dalam bidang ilmu psikologi dari Universitas Indonesia. Perjuangan Dr. Neneng dalam meraih gelar doktor dalam ilmu psikologi patut diacungi jempol karena mampu mengatur waktu dan kesibukan sebagai dosen dan ibu rumah tangga dengan sabar dan telaten.

Para pembaca, semoga dua guru besar dan satu doktor yang diperoleh Fakultas Psikologi di awal tahun ini mampu memberikan energi yang kuat kepada Fakultas ini untuk maju menjadi salah satu Fakultas Psikologi terkemuka di Indonesia. Kita juga berharap, semoga di tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang akan muncul guru besar baru dan doktor baru dalam bidang ilmu psikologi yang akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Fakultas Psikologi UIN Jakarta di masa yang akan datang. (Gz)